A.
PENDAHULUAN
Di zaman modern saat ini profesi guru di pandang banyak masyarakat kurang
menjanjikan. Mereka yang tidak mau atau tidak mampu
menjadi pegawai lebih memilih untuk berwirausaha. Kegiatan ini dirasa cukup
menjanjikan karena hanya bermodal niat dan kecerdasan melihat peluang pasar sementara masalah sementara masalah modal bisa di atur
sambil jalan.
Oleh karena itu dalam perkuliahan Sosiologi dan Antropologi diberikan mata kuliah kewirausahaan dengan harapan para mahasiswa tidak sepenuhnya menggantungkan hidupnya dengan menerima gaji dari pemerintah. Mereka dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja yang keras dimana globalisasi sedang melanda, mampu melihat peluang wirausaha yang ada disekitarnya. Mata kuliah ini juga bertujuan mengasak mental mahasiswa. Bagaimana mahasiswa mampu menawarkan barang kepada konsumen dengan penuh rasa percaya diri. Untuk itu perlu adanya praktek penjualan yang benar-benar nyata. praktek tersebut adalah menjual produk berupa kaos berwarna merah dan hitam yang dikeluarkan Fakultas Ilmu Sosial. Di harapakan semua mahasiswa Sosiologi Antropologi angkatan 2009 mampu menjual kaos tersebut minimal satu produk.
Oleh karena itu dalam perkuliahan Sosiologi dan Antropologi diberikan mata kuliah kewirausahaan dengan harapan para mahasiswa tidak sepenuhnya menggantungkan hidupnya dengan menerima gaji dari pemerintah. Mereka dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja yang keras dimana globalisasi sedang melanda, mampu melihat peluang wirausaha yang ada disekitarnya. Mata kuliah ini juga bertujuan mengasak mental mahasiswa. Bagaimana mahasiswa mampu menawarkan barang kepada konsumen dengan penuh rasa percaya diri. Untuk itu perlu adanya praktek penjualan yang benar-benar nyata. praktek tersebut adalah menjual produk berupa kaos berwarna merah dan hitam yang dikeluarkan Fakultas Ilmu Sosial. Di harapakan semua mahasiswa Sosiologi Antropologi angkatan 2009 mampu menjual kaos tersebut minimal satu produk.
B.
PEMBAHASAN
Yang menjadi sasaran kami adalah Sasaran
1) masyarakat umum
dengan maksud untuk
memperkenalkan pada publik terkait adanya kaos cinderamata yang bertema Unnes
khususnya Fakultas Ilmu Sosial
dan mempromosikan instansi kami 2) mahasiswa dengan maksud
untuk saling
berinteraksi antar para mahasiswa supaya saling mengenal dan mempererat tali
pertemanan dan persaudaraan 3) dosen dan staf kampus dengan maksud
untuk mempererat hubungan
baik mahasiswa dan para dosen serta staf kampus selain itu juga untuk
meningkatkan jiwa solidaritas kelompok para dosen dan staf yang selama ini
bekerja dalam satu lembaga yang sama dan mampu memberi semangat kerja yang tinggi untuk kemajuan bersama 4) alumnus dengan maksud untuk
menumbuhkan jiwa cinta
terhadap lembaga belajar, serta memberikan kenangan yang indah dan berkesan
yang dapat slalu mereka ingat dan rasakan.
Berkaitan
masalah harga, manajemen keuangan kami yaitu harga yang kami tawarkan adalah
sebesar Rp. 47.500,00. Harga ini menurut kami tidak
terlalu mahal, karena barang yang kami tawarkan cukup istimewa dan mempunyai
karakter tersendiri apabila dijual kepada pembeli. Namun karena ini merupakan
sebuah tugas uji coba atau boleh dikatakan usaha amatir, maka apabila ada
pembeli yang menawar harga di kisaran Rp. 45.000,00 maka akan kami berikan.
Karena sesungguhnya tujuan utama dari usaha ini adalah untuk melatih mental dan
menumbuh jiwa kewirausahaan kami, dan tidak semata-mata demi keuntungan belaka.
Ketika kami mendapatkan
tugas tersebut kami langsung bergerak. Kami mengambil batang di fakultas
kemudian menawarkan pada staf tata usaha di sana dan alhasil kami dapat menjual
2 kaos pada staf tata usaha yang kami lakukan dalam kelompok
besar. Dan waktu
proses menawarkan barang banyak sekali tanggapan dari konsumen ada yang
mendukung ada yang tidak dan cenderung
mengatakan bahwa mereka sudah memiliki banyak.kemudian kami berencana berjualan
di wisuda jurusan dan ternyata ada salah satu anggota kami yang minder dan
mutung sehingga kami gagal berjualan disana. Kemudian acara berjualan kami
laksanakan pada wisuda fakultas dan hasilnya kami mampu menjual satu kaos lagi.
Terus kami merasa jika kami menjual di setaf kampus kami merasa kurang ada
tantangan dan kurang alami. Sehingga untuk meningkatkan mental kami maka kami
berjualan kaos selain kepada staf kampus dan alhasil kami tidak mampu menjual dikarenakan harga di
rasa terlalu mahal. Tapi kami tetap mencoba dan terus mencoba walaupun tak ada
selling atau penjualan. Kemudian dalam kelompok yang baru lagi kami berjualan
lagi dan karena waktu yang di berikan hampir habis maka kami
menjualnya
ke para dosen dan para staf dan hasilnya kami mampu menjual 2 kaos lagi. Yang
membeli itu adalah dari tata usaha jurusan kami dan juga staf dari jurusan yang lainnya.
Sebenarnya kami mampu menjul lebih namun yang menjadi kendala adalah konsumen
telah membeli dari kelompok lain dan ada dari kelompok lain yang menjual di
bawah harga kulakan, yaitu dibawah 45.000 rupiah tepatnya mereka menjual 40.000
rupiah dan itu membunuh pasaran kami. Selain itu kami tidak mau menjual 40.000
karena kami tidak mau mengambil resiko tombok.
Kelemahan
dan Keunggulan
Kelemahan produk yang
kami tawarakan yaitu:
Kelemahan produk ini adalah ukuran kaos yang
rata-rata “S-M” . adapaun ukuran “L” hanya beberapa saja. Padahal sesuai desain
yang di buat kaos tersebut lebih mengena jika ditawarkan kepada para orang
dewasa seperti bapak-bapak yang mayoritas mempunyai ukuran badan “L”. Selain
itu kelemahan selanjutnya terdapat pada kesesuaian bahan dengan harga barang.
Konsumen menganggap bahwa harga yang ditawarkan (Rp. 50000,-) terlalu mahal
mengingat bahannya yang kurang adem dan cap UNNES serta FIS SMART yang lebih
baik jika menggunakan bordiran saja sehingga kualitas kaospun akan tahan lama.
Karena yang membuat kaos tersebut mahal terletak pada tulisan yang menempel
pada kaos.
Hasil
yang kami peroleh setelah melakukan usaha penjualan kepada pembeli, kami
berhasil menjual kaos sebanyak 4 buah bersama dengan kelompok tapi dalam
penjualannnya kami tetap bekerja sama dan semua anggota kelompok aktif dalam
menawarkan kaos tersebut.. Kebanyakan yang membeli barang kami adalah dari
kalangan dosen FIS sendiri. Ada satu barang yang berhasil kami jual ke kalangan
keluarga sendiri. Walaupun kami tidak
berhasil menjual keseluruhan barang kami namun kami sudah merasa puas dan
senang, karena hasil kerja keras kami berjualan cukup membuahkan hasil yang
lumayan. Dan sebagai awal dalam menjalankan usaha, harapan kami nantinya akan
terus termotivasi menciptakan usaha yang serupa atau yang berbeda demi tujuan
menjadi seorang wirausahawan yang handal suatu hari nanti.
KESIMPULAN
Menawarkan
sebuah produk kepada orang lain membutuhkan mental yang kuat. Bukan menitik
beratkan bagaimana barang yang kita punya tapi lebih kepada seberapa besar
mental kita untuk menawarkan suatu barang dengan segala kelemahan yang
dimilikinya. Dengan keberanian dan kemauan
yang keras barang yang seharusnya kurang layak untuk di jual di area kampus
bisa terjual dan memperoleh hasil yang maksimal.
kapitalisme terselubung
BalasHapusdiikhlasin aja semua perjuanganmu....
BalasHapusnanti juga pada akhirnya bakal dapet nilai kalau terjual kaosnya. hehe
dengan menjual kaos itu setidaknya kita pernah bepengalaman untuk menjadi pembisnis walaupun hanya menjual kaos,,itu sebagai awal yang bagus menurutku
BalasHapusyoi plend..........
BalasHapus